Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam menyinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Implementasinya akan nampak di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang mulai dari murid-murid, teman sejawat, maupun masyarakat disekitar sekolah. Pengelolaan Sumber daya meliputi faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik, meliputi: murid, kepala sekolah, guru, staff/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua, masyarakat sekitar sekolah, dinas terkait, pemerintah daerah, dll. Sedangkan faktor abiotik, meliputi: keuangan, sarana prasarana, dan lingkungan alam. Jadi, disini pentingnya kita sebagai pemimpin pembelajaran adalah bagaimana cara mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang ada. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang, tidak hanya murid tetapi juga lingkungan sekitar.
Hubungan
pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid
menjadi lebih berkualitas. Tentu saja, hubungan ini saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Sebagai contoh kecil, suasana kelas yang nyaman, rapi, tenang,
tentu saja membuat perasaan murid bahagia, merasa nyaman juga sehingga memudahkan
mereka dalam proses belajar. Ini baru sekedar hubungan Gedung/ruang kelas dengan
murid. Kita tinjau lagi hal yang lebih besar, misal keuangan sekolah Ketika dimanfaatkan/dikelola
dengan baik maka akan banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh murid, guru-guru,
civitas sekolah, maupun masyarakat sekitar. Pentingnya pengelolaan sumber daya
ini dengan sebaik-baiknya menjadi peran penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Kegiatan murid juga akan tercover dan bisa dilaksanakan dengan optimal,
prestasi senantiasa meningkat, dan kemajuan sekolah akan terus menuju
kesuksesan.
Pada modul
3.2 ini yang membahas pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, tentu sangat
berkaitan dengan modul-modul sebelumnya. Modul 3.1 tentang pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, tentunya erat sekali dan terbantu
dengan materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Terlebih saat pengelolaan
sumber daya juga akan mengalami permasalahan yang selebihnya berkutat pada
dilema etika atapun bujukan moral. Membutuhkan 4 paradigma dalam pengambilan
keputusan, 3 prinsip berfikir, dan 9 langkah. Modul sebelumnya, seperti modul
2.3 mengajarkan tentang coaching, alur TIRTA, dan supervisi akademik, yang
tentunya memegang peran penting seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Modul 2.1 tentang pembelajaran berdeferensiasi dan modul 2.2 tentang
pembelajaran Sosial dan Emosional, menjadi pegangan dalam pengelolaan murid di
kelas. Bagaimana cara kita bersikap dan memberikan pelayanan terbaik untuk
murid dalam menikmati pembelajarannya. Sehingga merdeka belajar yang menjadi
slogan pemerintah dan tujuan pendidikan nasional bisa terwujud serta terlaksana
dengan baik. Ini belum lagi jika dihubungkan dengan modul 1 yang menjadi
falsafah pendidikan kita yaitu pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantata, “Ing
Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” telah meletakkan
dasar pendidikan kita sebagai menuntun murid untuk menemukan keselamatan dan
kebahagiaanya. Memperhatikan kodrat alam dan kodrat jaman, dalam mendidik murid
mewujudkan merdeka belajar, tidak bergantung pada orang lain, bersandar atas
kekuatan sendiri. Dari hal tersebut tentu betapa pentingnya pengelolaan sumber
daya dengan sebaik-baiknya, yang termuat dalam modul 3.2 ini dan betapa semua modul
ini saling berkaitan menjadi bekal kita semua dalam belajar, meneruskan cita-cita
Ki Hajar Dewantara melalui Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) ini.
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar