“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” (Ki Hajar Dewantara). Sebuah pemikiran yang tentu menjadi dasar bagi kita seorang pendidik bahwa murid-murid kita mempunyai kodrat yang berbeda-beda, mempunyai kemampuan, daya nalar, kebiasaan, sikap, prilaku juga berbeda-beda sesuai dengan kodrat dan pertumbuhannya. Oleh karena itu, tugas guru dalam menuntun murid menemukan kebahagiaannya dalam belajar, menemukan kemerdekaannya dalam menatap masa depan.
Ketika kita membayangkan murid-murid kita di kelas,
nampak disitu murid yang antusias, cuek, acuh-tak acuh, santai, periang,
pendiam, dan lain-lain karakternya. Disitu menggambarkan bahwa Guru ataupun
pendidik harus bisa melakukan deferensiasi pendidikan, bisa melakukan hal-hal yang
berbeda sehingga dapat memfasilitasi kemampuan dan karakter mereka.
Saya sebagai pendidik tentu juga masih banyak
kekurangan, namun dengan melakukan banyak inovasi saat mengajar, paling tidak
bisa menambah wawasan dan mencakup dari sebagaian besar murid. Ada beberapa
yang saya lakukan disaat menemukan murid-murid dengan berbagai karakter dan
perbedaan tersebut. Yang jelas, saya harus melakukan diagnosis awal, untuk mengetahui
dan mengelompokkan murid-murid tersebut menjadi beberapa kolompok kecil dengan
karakter atau kemapuan yang serupa. Sehingga disaat melakukan tindakan/pembelajaran
bisa disesuaikan. Alhamdulillah antusias dari para murid lumayan bagus dan memberi
respon yang positif. Mereka termotivasi dan siap belajar sesuai targetnya
masing-masing. Saya sebagai guru/pendidik, memberikan arahan atau target-target
untuk mereka sesuai kebutuhannya. Misal yang ingin kuliah diarahkan untuk memahami
banyak soal dengan waktu yang singkat agar disaat tes Ujian masuk kuliah, bisa
lolos dan diterima, untuk yang ingin kerja langsung, lebih diarahkan dan
ditekankan ke konsep diri, rajin, ulet, disiplin dalam mengerjakan tugas/sesuatu.
Bagi murid yang kurang dalam segi pemikiran, lebih di dampingi ke pemahaman
konsep dasar. Dan, lain sebagainya.
Tentu saat kita melakukan deferensiasi pengajaran,
banyak tantangan yang harus kita selesaikan dan pecahkan. Semua butuh kerja
keras, ketelatenan, dan kesabaran. Tidak ada perubahan itu yang instan, semua
butuh proses. Apalagi ini adalah berkaitan dengan otak manusia. Berkaitan
dengan pemikiran, dan karakter manusia. Perlu perencanaan yang matang dalam
mempersiapkan pembelajaran dan tindakan. Perencanaan mulai dalam tes diagnosis
murid, proses pembelajaran dengan strategi atau model pembelajaran yang
disesuaikan, hingga ke kegiatan kongkrit pendampingan murid, dan yang terakhir
adalah evaluasi tindakan serta refleksi kegiatan. Semua hal tersebut harus
benar-benar dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar hasil ketercapaian bisa
optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar