Menggunakan Pola Berfikir Logis dalam Menyelesaikan Problem-Solving, Menjadikan Matematika Pelajaran yang Menyenangkan, Mudah, dan Menantang

Senin, 31 Oktober 2022

REFLEKSI DIRI DEFERENSIASI PEMBELAJARAN



“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”
(Ki Hajar Dewantara). Sebuah pemikiran yang tentu menjadi dasar bagi kita seorang pendidik bahwa murid-murid kita mempunyai kodrat yang berbeda-beda, mempunyai kemampuan, daya nalar, kebiasaan, sikap, prilaku juga berbeda-beda sesuai dengan kodrat dan pertumbuhannya. Oleh karena itu, tugas guru dalam menuntun murid menemukan kebahagiaannya dalam belajar, menemukan kemerdekaannya dalam menatap masa depan.

Ketika kita membayangkan murid-murid kita di kelas, nampak disitu murid yang antusias, cuek, acuh-tak acuh, santai, periang, pendiam, dan lain-lain karakternya. Disitu menggambarkan bahwa Guru ataupun pendidik harus bisa melakukan deferensiasi pendidikan, bisa melakukan hal-hal yang berbeda sehingga dapat memfasilitasi kemampuan dan karakter mereka.

Saya sebagai pendidik tentu juga masih banyak kekurangan, namun dengan melakukan banyak inovasi saat mengajar, paling tidak bisa menambah wawasan dan mencakup dari sebagaian besar murid. Ada beberapa yang saya lakukan disaat menemukan murid-murid dengan berbagai karakter dan perbedaan tersebut. Yang jelas, saya harus melakukan diagnosis awal, untuk mengetahui dan mengelompokkan murid-murid tersebut menjadi beberapa kolompok kecil dengan karakter atau kemapuan yang serupa. Sehingga disaat melakukan tindakan/pembelajaran bisa disesuaikan. Alhamdulillah antusias dari para murid lumayan bagus dan memberi respon yang positif. Mereka termotivasi dan siap belajar sesuai targetnya masing-masing. Saya sebagai guru/pendidik, memberikan arahan atau target-target untuk mereka sesuai kebutuhannya. Misal yang ingin kuliah diarahkan untuk memahami banyak soal dengan waktu yang singkat agar disaat tes Ujian masuk kuliah, bisa lolos dan diterima, untuk yang ingin kerja langsung, lebih diarahkan dan ditekankan ke konsep diri, rajin, ulet, disiplin dalam mengerjakan tugas/sesuatu. Bagi murid yang kurang dalam segi pemikiran, lebih di dampingi ke pemahaman konsep dasar. Dan, lain sebagainya.

Tentu saat kita melakukan deferensiasi pengajaran, banyak tantangan yang harus kita selesaikan dan pecahkan. Semua butuh kerja keras, ketelatenan, dan kesabaran. Tidak ada perubahan itu yang instan, semua butuh proses. Apalagi ini adalah berkaitan dengan otak manusia. Berkaitan dengan pemikiran, dan karakter manusia. Perlu perencanaan yang matang dalam mempersiapkan pembelajaran dan tindakan. Perencanaan mulai dalam tes diagnosis murid, proses pembelajaran dengan strategi atau model pembelajaran yang disesuaikan, hingga ke kegiatan kongkrit pendampingan murid, dan yang terakhir adalah evaluasi tindakan serta refleksi kegiatan. Semua hal tersebut harus benar-benar dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar hasil ketercapaian bisa optimal.

Mari bersatu padu, belajar bersama, duduk bersama dalam merencanakan pendidikan terbaik untuk generasi penerus bangsa. (ARIK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar