Semarang
(ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan pada tahun
depan, derajat kesulitan soal ujian nasional (UN) akan lebih ditingkatkan
dibandingkan dengan tahun ini. "Selama ini, komposisi
soal UN terdiri atas 10 persen soal mudah, 80 persen soal dengan tingkat
kesulitan sedang, dan 10 persen soal sulit. Ke depan, komposisinya akan
diubah," katanya, di Semarang, Selasa.
Rencananya, persentase soal
dengan kategori sulit akan ditingkatkan dari yang semula hanya 10 persen. "Ibaratnya lompat
gawang, kalau sudah bisa melompati setinggi 1,5 meter apa dibiarkan terus
segitu? ya bisa lompat semua. Karena itu, harus dinaikkan setidaknya 1,7 meter,
seperti halnya dengan UN," katanya.
Ia mengatakan ada dua
skenario yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas UN, yakni dengan
meningkatkan derajat kesulitan soal atau dengan menaikkan standar kelulusan UN. "Standar kelulusan UN
selama ini, rata-rata kan minimal 5,5, tetapi boleh ada angka 4. Karena itu,
perlu dinaikkan, misalnya dari 5,5 menjadi 6. Namun, yang lebih mungkin diambil
menaikkan derajat kesulitan soal," katanya. Selain itu, kata Mendikbud,
mekanisme penyelenggaraan UN juga akan diperketat untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan UN, terutama dengan menambah paket soal UN jenjang sekolah menengah
dari yang selama ini ditetapkan.
"Selama ini, soal UN
untuk sekolah menengah kan dibagi dalam lima paket soal. Saya bilang, tahun
depan minimal harus 10-20 paket atau varian soalnya agar satu kelas gak ono sing podho (tidak ada yang sama)," katanya.
Jika setiap siswa
mengerjakan paket soal yang berbeda maka akan memperkecil kemungkinan adanya
kecurangan-kecurangan. (dari www.antaranews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar