Menggunakan Pola Berfikir Logis dalam Menyelesaikan Problem-Solving, Menjadikan Matematika Pelajaran yang Menyenangkan, Mudah, dan Menantang

Jumat, 11 Februari 2011

Perilaku Komunikasi Nonverbal Guru dalam Kelas Pembelajaran

Perilaku Komunikasi Nonverbal Guru dalam Kelas Pembelajaran: Maknanya Bagi Pembelajaran Siswa Sekolah Menengah Atas
(Disertasi)
Nurmida Catherine Sitompul

Abstrak

Proses belajar-pembelajaran di sekolah adalah fenomena yang kompleks.  Pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah tidak semata-mata dilihat dari prestasi belajar siswa dalam bentuk angka-angka atau nilai rapor, tetapi kegiatan pembelajaran di sekolah selayaknya juga ditujukan untuk menumbuhkan minat dan kesukaan siswa pada kegiatan belajar.  Penumbuhan minat dan kesukaan pada belajar sangat ditentukan pada pengalaman siswa tentang belajar itu sendiri.  Peranan guru sangat penting untuk menyediakan suasana kelas yang memberdayakan siswa untuk belajar.
Peranan seorang guru seperti seorang konduktor dalam sebuah orkestra yang mampu menggubah berbagai faktor yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga memudahkan proses siswa belajar di kelas (DePorter & Hernacki, 1992).  Peranan ini menuntut memiliki kecakapan berkomunikasi (communication skill).  Perilaku komunikasi nonverbal adalah salah satu elemen komunikasi yang kurang mendapat perhatian dari guru. 
Aspek komunikasi sering diabaikan karena seorang guru lebih dituntut untuk dapat membuat perencanaan mengajar yang menitikberatkan pada kurikulum dan materi (course content).  Bagaimana cara guru menyampaikan isi pembelajaran tersebut diserahkan begitu saja kepada guru tanpa rancangan yang jelas.  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena perilaku komunikasi nonverbal dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.
Tujuan Penelitian adalah: 1) Mendeskripsikan jenis perilaku komunikasi nonverbal yang dipergunakan oleh guru dalam kelas pembelajaran yang paling mendapat perhatian siswa; 2) Mendeskripsikan respon siswa terhadap perilaku komunikasi nonverbal yang dipergunakan oleh guru dalam kelas pembelajaran (perilaku komunikasi nonverbal yang paling mendapat perhatian siswa) bagi siswa; dan 3) Memahami makna perilaku komunikasi nonverbal yang dipergunakan oleh guru dalam kelas pembelajaran (perilaku komunikasi nonverbal yang paling mendapat perhatian siswa) bagi siswa.  Pendekatan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan etnografi.  Teknik yang dipakai untuk menjaring data adalah pengalaman partisipasi yang dilengkapi dengan pengambilan gambar dengan handycam dan wawancara dengan para siswa SMA. 
Temuan dari penelitian ini adalah: 1) Guru mengggunakan beragam jenis perilaku komunikasi nonverbal dalam pembelajaran di kelas, namun siswa memberikan perhatian utama kepada bagianwajah guru yaitu ekspresi wajah dan kontak mata; 2) Ekspresi wajah guru merupakan saluran ekspresi emosi guru dan kontak mata guru berperan dalam hubungan interpersonal antara guru dan siswa.  Respon siswa terhadap ekspresi wajah dan kontak mata yang dipergunakan oleh guru dalam kelas pembelajaran bermacam-macam.  Ekspresi wajah senyum dimakanai siswa bahwa guru mengajar dengan perasaan senang (enjoy) atau bahagia dan hal ini membuat siswa senang.  Perasaan senang siswa ini mendorong siswa untuk mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran.  Ekspresiwajah guru yang tanpa senyum diartikan siswa bahawa guru mengajar dengan perasaan tidak senang, atau sedang ada masalah atau sedang marah.  Guru yang mengajar dengan perasaan tersebut menimbulkan berbagai perasaan negatif dalam diri siswa seperti rasa takut, rasa tertekan atau tidak nyaman, malas, rasa marah, atau tidak peduli pada pelajaran.  Kontak mata guru kepada siswa membuat siswa merasa diperhatikan dan didengarkan sehingga siswa mau berkomunikasi dengan guru.  Guru yang tidak kontak mata dengan siswa dimaknai oleh siswa bahwa guru tidak mau pendengarkannya, tidak peduli, atau perasaan negatif lainnya.  Secara khusus siswa memberikan perhatian pada wajah guru ketika memasuki kelas karena dipakai oleh siswa untuk memprediksi berjalannya kegiatan pembelajaran selanjutnya.  Bila guru masuk ke kelas dengan ekspresi wajah senyum dan kontak mata dengan siswa dimaknai siswa bahwa guru mengajar dengan perasaan bahagia atau senang, maka siswa mempersepsikan pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan.  Dalam kondisi ini siswa merasa lega dan nyaman untuk memulai pelajaran dan mau melibatkan diri dalam pembelajaran secara aktif.  Bila guru masuk ke kelas dengan ekspresi wajah tanpa senyum dan tidak kontak mata dengan siswa maka siswa mengartikan guru mengajar dengan perasaan tidak senang, sedang marah atau sedang ada masalah.  Guru yang masuk ke kelas seperti ini menimbulkan persepsi bahwa pembelajaran yang akan berlangung tidak enak.  Siswa memilih untuk diam atau terlibat pasif dalam kegiatan pembelajaran; dan 3) Ekspresi wajah senyum memberi makna bahwa guru mengajar dengan senang dan menimbulkan rasa senang di dalam diri siswa yang membuat siswa siap melaksanakan pembelajaran saat itu.  Ekspresi wajah guru tanpa senyum diartikan guru mengajar tidak dengan senang hati dan menimbulkan perasaan yang negatif di dalam diri siswa yang kemudian membuat siswa enggan untuk mengikuti pelajaran.  Sedangkan kontak mata guru menunjukkan apakah guru manaruh perhatian kepada siwa atau tidak.  Inilah maknanya perilaku komunikasi nonverbal guru bagi siswa yaitu menyiapkan kondisi emosi bagi siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran.  Dengan demikian ekspresi wajah senyum menyediakan kondisi emosi yang memberdayakan siswa untuk belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar